TERUSLAH MENEBAR KEBAIKAN
مَن جَاءَ بِٱلحَسَنَةِ فَلَهُۥ عَشرُ أَمثَالِهَا وَمَن جَاءَ بِٱلسَّيِّئَةِ فَلَا يُجزَىٰ إِلَّا مِثلَهَا وَهُم لَا يُظلَمُونَ
“Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)” (Surah al-An’am [6]: 160)
ALLAH Ta’ala memberi karunia nikmat yang begitu melimpah bagi para hamba-Nya. Tentunya ia tidak perlu membayar dan menghabiskan uang banyak untuk udara yang dihirup perdetik setiap hari.
Kewajiban manusia sebagai hamba hanyalah bersyukur atas itu semua, atas anugerah yang Allah titipkan padanya, atas fasilitas yang ia gunakan dengan gratis. Lalu dengan cara apa seorang hamba bersyukur? Salah satunya, dengan melakukan dan menebar kebaikan kepada sesama
Sesungguhnya Allah Maha Melihat dan Mendengar, maka tak satupun kebaikan hamba-Nya melainkan langusung tercatat dan berbalas kebaikan pula. Bahkan termasuk kebaikan-kebaikan yang disepelekan. Sekecil biji zarrah, misalnya.
Allah berfirman:
فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْراً يَرَهُ
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (Surah al-Zalzalah [99]: 7).
Jangan bingung tentang kebaikan apa yang akan bisa dikerjakan. Sebab sSetiap manusia telah dibekali ragam nikmat.
Tangan bisa digunakan untuk membantu atau bersedekah, ada mulut dan lidah yang bisa dipakai untuk tilawah al-Qur’an atau berbagi ilmu pengetahuan.
Sepasang kaki yang bisa melangkah ke masjid dan majelis ilmu untuk meraih ilmu yang bermanfaat. pena yang bisa digerakkan, menulis yang bermanfaat, menyeru kepada kebenaran dan mengingkari kemungkaran yang terjadi di tengah masyarakat. Dan banyak lagi hal yang bisa diperbuat oleh setiap Muslim dalam berbuat kebaikan.
Ladang kebaikan telah Allah siapkan seluas langit dan bumi. Sarana untuk mengerjakan kebaikan juga melimpah berada di sekitar manusia. Ia tak terhitung jumlahnya dan pastinya waktu 24 jam dalam sehari adalah masa yang cukup untuk menebar kebaikan dalam kehidupan manusia.
Sebagai contoh upaya tenaga medis yang tak kenal waktu dan tenaga membantu masyarakat untuk tidak terpapar dengan bahaya infeksi virus corona, sekallipun mereka sangat berisiko terinfeksi ,siapapun bisa menebar kebaikan dengan menghimbau masyarakat untuk berhati hati dalam situasi saat ini,paling kurang berdiam diri di rumah untuk memutus rantai penyebaran virus corona.
Ada beberapa dermawan berbagi kebaikan dengan bersedekah atau mengeluarkan zakat hartanya untuk membantu kaum duafa terkhusus menangani virus yang bukan hanya mengancam orang kaya tetapi juga mengancam kaum duafa.
Mari perkuat tekad dan semangat untuk senantiasa menebar kebaikan pada sesama sebagai wujud syukur kepada Allah. Setidaknya niat itu tak pernah pudar dalam jiwa seorang yang beriman. Bahwa hari ini harus lebih baik daripada kemarin.
إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا فَإِذَا جَاء وَعْدُ الآخِرَةِ لِيَسُوؤُواْ وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُواْ الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُواْ مَا عَلَوْاْ تَتْبِيراً
“Jika kalian berbuat Baik (berarti) kalian berbuat Baik untuk dirimu sendiri,Dan jika kalian berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri.” (QS: Al Isra : 7).
“Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Menebar Kebaikan yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa”TETAPLAH MENEBAR KEBAIKAN SEKALIPUN KAMU LELAH KARENA DIBALIK ITU SEMUA ADA KEBAIKAN MENANTIKAN KITA DI DUNIA ATAU DI AKHIRAT NANTI
KATA KUNCI ZAKAT, KEBAIKAN BERBAGI
0 comments:
Posting Komentar