Selasa, 07 April 2020

Integrasi PPK dan GLN dalam Pembelajaran Berbasis HOTS

Bimbingan Teknis Guru Sasaran 1

Integrasi PPK dan GLN dalam Pembelajaran Berbasis HOTS In 1 Kegiatan 2 Waktu: 1 JP Bimbingan Teknis Guru Sasaran
2 Pengantar (5’)
3 Tujuan Menerangkan Keterampilan Berpikir Tingkat inggi (HOTS), Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan Gerakan Literasi Nasional (GLN)
4 Bahan Buku Pegangan Pembekalan Narasumber Nasional/Instruktur Nasional Bahan Presentasi Kertas post it Kertas plano
5 Skenario Pengantar dan pembagian 4 kelompok besar (5’) Brainstorming contoh penerapan PPK dan GLN di Post it (10’) Menempelkan dan mengkatogorikan post it contoh penerapan PPK dan GLN di kelompok (10’) Peserta melakukan wolking galerry ke kelompok lain (10’) Penguatan (10’)
6 Pembagian Kelompok Besar Kelas dibagi menjadi 4 kelompok besar Setiap kelompok dipimpin oleh ketua kelompok
7 Brainstorming contoh penerapan PPK dan GLN (10’) Setiap peserta menuliskan contoh penerapan PPK dan GLN di kertas post it
8 Penjelasan Contoh Penerapan PPK dan GLN (10’) Ketua kelompok memfasilitasi setiap anggota untuk menempelkan dan mengkategorikan post-it contoh penerapan PPK dan GLN pada kertas plano yang ditentukan fasilitator.
9 walking gallery (10’) Peserta melakukan walking gallery ke kelompok lain
10 Kategori contoh penerapan PPK dan GLN (10’) Ketua dan anggota kelompok mengkategorikan contoh penerapan PPK dan GLN
11 Penguatan (10’)
12 Urgensi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Pembangunan SDM sebagai fondasi pembangunan bangsa Menghadapi kondisi degradasi akhlak, moral, dan budi pekerti Menghadapi dinamika dan tantangan era global Generasi emas 2045 yang berdaya saing dan berjiwa Pancasila
13 Penguatan 5 Nilai Utama Karakter Beriman dan Bertaqwa Menjalankan segala perintah-Nya Disiplin beribadah Bersih Peduli lingkungan lingkungan Memanfaatkan lingkungan dengan bijak Toleransi Saling enolong/menghormati Cinta damai Peduli sosial Cinta tanah air Semangat kebangsaan Menghargai kebhinnekaan Demokratis Rela berkorban Taat hukum Kerja keras (etos kerja) Kreatif dan inovatif Disiplin Tangguh Rasa ingin tahu dan menghargai prestasi Gemar membaca/pembelajar sepanjang hayat Kejujuran Keteladanan Tanggungjawab Antikorupsi Komitmen moral Cinta pada kebenaran Kerja sama Solidaritas Kekeluargaan Bersahabat/komunikatif Berorientasi pada kemaslahatan bersama Nilai Utama Religiositas Nasionalisme Kemandirian Gotong Royong Integritas
14 Strategi Implementasi PPK PPK BERBASIS KELAS Integrasi dalam mata pelajaran Optimalisasi muatan lokal Manajemen kelas PPK BERBASIS MASYARAKAT Orang tua, Komite Sekolah Dunia usaha Akademisi pegiat pendidikan Pelaku Seni, Budaya, Bahasa & Sastra Pemerintah & Pemda PPK BERBASIS BUDAYA SEKOLAH Pembiasaan nilai-nilai dalam keseharian sekolah Branding sekolah Keteladanan pendidik Ekosistem sekolah Norma, peraturan, dan tradisi sekolah 1 DIAJARKAN DIBIASAKAN DILATIH KONSISTEN MENJADI KEBIASAAN MENJADI KARAKTER MENJADI BUDAYA 1 2 3
15 Perpres Nomor 87/2017 Penguatan Pendidikan Karakter Penguatan Ekosistem Pendidikan Pengaturan hari Sekolah Revitalisasi Komite Sekolah (Permendikbud no. 75/2016 tentang komite sekolah) Revitalisasi kewajiban 8 jam guru di sekolah (PP no. 19/2017 tentang guru) Revitalisasi peran Kepala Sekolah sebagai manajer
16 Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018
17 PP nomor 19 tahun 2017 Kondisi saat ini Guru tidak dapat memenuhi 24 jam tatap muka Guru harus mencari tambahan jam di luar sekolah Guru tidak dapat fokus menjalankan fungsinya Beban Kerja Guru a.Merencanakan pembelajaran atau pembimbingan b.Melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan c.Menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan d.Membimbing dan melatih peserta didik e.Melaksanakan tugas tambahan yang melekat Memudahkan guru memenuhi beban kerja Guru tidak perlu lagi cari- cari jam tambahan mengajar di luar sekolahnya untuk memenuhi beban kerja mengajar. Guru harus bertanggungjawab terhadap perkembangan siswanya.
18 Membangun Generasi Emas 2045 yang dibekali Keterampilan Abad 21 Religiositas Nasionalisme Kemandirian Gotong royong Integritas Keterampilan abad 21 yang dibutuhkan setiap siswa Literasi Dasar Bagaimana siswa menerapkan keterampilan dasar sehari-hari. Literasi bahasa Literasi numerasi Literasi sains Literasi digital (teknologi informasi & komunikasi) Literasi finansial Literasi budaya dan kewargaan Kompetensi Bagaimana siswa memecahkan masalah kompleks Berpikir kritis Kreativitas Komunikasi Kolaborasi 123 Sumber: Kemendikbud 2016 Kualitas Karakter Bagaimana siswa beradaptasi pada lingkungan yang dinamis. “Culture, Value, Imagination, Creativity, and Team Work” (Jack Ma)
19 Gerakan Literasi Nasional (GLN) Baca Tulis Digital
20 Program Literasi Kemendikbud GERAKAN LITERASI NASIONAL GerakanLiterasi Guru dan Tendik Gerakan Literasi Sekolah Gerakan Literasi Masyarakat Gerakan Literasi Bahasa dan Sastra Gerakan Literasi Keluarga Gerakan Literasi Budaya
21 GERAKAN LITERASI NASIONAL KOORDINASI KOMITMEN KEMITRAANKEBERLANJUTAN MILIK BERSAMA Prinsip Gerakan
23 DEFINISI  Melek pengetahuan dan kemampuan membaca dan menulis, mencari, menelusuri, mengolah dan memahami informasi untuk menganalisis, menanggapi, dan menggunakan bahasa dan sastra secara cendekia. INDIKATOR MASYARAKAT - Angka melek aksara - Publikasi buku per tahun SEKOLAH - Skor PISA literasi membaca - Skor PIRLS literasi membaca - Rata-rata nilai UN Bahasa Indonesia - Rata-rata skor UKG Guru Bahasa Indonesia KELUARGA Jumlah bahan bacaan literasi bahasa yang dimiliki setiap keluarga Literasi Baca dan Tulis
24 INDIKATOR MASYARAKAT Jumlah dan variasi bahan bacaan numerasi yang dimiliki setiap desa Peningkatan frekuensi pemanfaatan bahan bacaan numerasi SEKOLAH Jumlah kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan numerasi berbasis proyek Peningkatan kecakapan multiliterasi melalui numerasi Tumbuhnya pandangan dan sikap positif terhadap numerasi KELUARGA Jumlah dan variasi bahan bacaan numerasi yang dimiliki setiap keluarga. Peningkatan frekuensi pemanfaatn bahan bacaan numerasi Peningkatan frekuensi kesempatan anak mengaplikasikan numerasi dalam kehidupan sehari-hari DEFINISI menggunakan berbagai macam angka dan simbol-simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari. menganalisis informasi dan mampu mengolahnya ke dalam berbagai macam bentuk presentasi numerasi (grafik, tabel, bagan, dsb.). membangun interpretasi terhadap informasi angka dan simbol numerik lainnya. Literasi Numerasi
25 DEFINISI  Kemampuan untuk menggunakan pengetahuan sains, mengidentifikasi pertanyaan, menarik kesimpulan dalam rangka memahami serta membuat keputusan yang berkenaan dengan alam.  Seseorang disebut literat terhadap sains, jika memiliki kompetensi untuk: 1.Menjelaskan fenomena sains 2.Mengevaluasi & mendesain pengetahuan & keterampilan sains secara mandiri 3.Menginterpretasi data & bukti sains INDIKATOR MASYARAKAT Jumlah program yang berkaitan dengan lingkungan dalam suatu daerah SEKOLAH − Skor PISA literasi sains − Skor TIMSS literasi sains − Rata-rata skor UKG Guru IPA − Rata-rata nilai UN IPA KELUARGA Jumlah bahan bacaan literasi sains yang dimiliki setiap keluarga Literasi Sains
26 DEFINISI Kecakapan (life skills) yang tidak hanya melibatkan kemampuan penggunaan perangkat teknologi, informasi dan komunikasi semata, tetapi juga kemampuan bersosialisasi, kemampuan dalam pembelajaran, maupun memiliki sikap, berpikir kritis, kreatif, serta inspiratif sebagai kompetensi digital. INDIKATOR SEKOLAH − Ketersediaan akses internet di sekolah − Bahan literasi digital yang ada di sekolah KELUARGA Jumlah penduduk yang menggunakan komputer dan gawai berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, tempat tinggal, dan lama waktu penggunaan per hari. MASYARAKAT − Jumlah penduduk yang mengakses internet berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, tempat tinggal & lama waktu penggunaan / hari. − Penurunan angka penduduk yang terjerat kasus pelanggaran UU ITE menurut kelompok umur Literasi Digital
27 DEFINISI  Kemampuan untuk memahami bagaimana uang berpengaruh di dunia (bagaimana seseorang mengatur untuk menghasilkan uang, mengelola uang, menginvestasikan uang dan menyumbangkan uang untuk menolong sesama).  Rangkaian proses atau aktivitas untuk meningkatkan pengetahuan, keyakinan, dan keterampilan konsumen dan masyarakat sehingga mereka mampu mengelola keuangan dengan baik. INDIKATOR Penurunan tingkat kemiskinan penduduk Indonesia SEKOLAH Jumlah siswa dan guru yang menggunakan produk layanan tabungan dan koperasi KELUARGA MASYARAKAT Jumlah penduduk usia produktif yang menggunakan produk layanan jasa keuangan (Tabungan, Asuransi, Saham, Lembaga Pendanaan, Dana Pensiun, Industri jasa keuangan syariah) Jumlah uang kartal yang beredar berkurang Literasi Finansial
28 DEFINISI  Kemampuan untuk memahami, menghargai dan berpartisipasi secara mahir dalam budaya.  Kemampuan untuk berpartisipasi secara aktif dan menginisiasi perubahan dalam komunitas dan lingkungan sosial yang lebih besar. INDIKATOR Penggunaan bahasa daerah di lingkungan keluarga Penurunan angka kejahatan dan pelanggaran anak di bawah umur SEKOLAH 1.Rata-rata nilai USBN - PKn 2.Jumlah sekolah yang memiliki aktivitas seni budaya & bahasa daerah (mulok, ekstrakulikuler) KELUARGA MASYARAKAT Jumlah penduduk Indonesia yang menguasai bahasa dan seni budaya daerah masing-masing Angka partisipasi dalam pemilu Literasi Budaya dan Kewargaan
29 Implementasi Literasi di Sekolah
30 GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS) Sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik. TUJUAN UMUM GLS Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat.
31 TUJUAN KHUSUS GLS
32 PRINSIP-PRINSIP LITERASI SEKOLAH Sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik berdasarkan karakteristiknya Dilaksanakan secara berimbang; menggunakan berbagai ragam teks dan memperhatikan kebutuhan peserta didik Berlangsung secara terintegrasi dan holistik di semua area kurikulum Kegiatan literasi dilakukan secara berkelanjutan Melibatkan kegiatan kecakapan berkomunikasi lisan Mempertimbangkan keberagaman A B C D E F
33 STRATEGI MEMBANGUN LITERASI SEKOLAH Mengkondisikan lingkungan fisik ramah literasi. Mengupayakan lingkungan sosial dan afektif. Mengupayakan sekolah sebagai lingkungan akademik yang literat. LINGKUNGAN FISIK LINGKUNGAN SOSIAL DAN AFEKTIF LINGKUNGAN AKADEMIK
34 Pelaksanaan Kegiatan Literasi di Sekolah Penumbuhan budaya literasi dan minat baca di sekolah, salah satunya melalui kegiatan 15 menit membaca sebelum pembelajaran Pengembangan kecakapan literasi melalui kegiatan nonakademik, misalnya kegiatan ekstrakurikuler dan kunjungan wajib ke perpustakaan Kegiatan intrakurikuler/pembelajaran Menggunakan strategi literasi Pembelajaran Pengembangan Pembiasaan
35 LITERASI DAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI (HOTS) Menghubungkan pengetahuan dengan pengalaman sebelumnya. Melakukan preview dan prediksi untuk meningkatkan pemahaman teks. Mengelola informasi dan menerapkan kerangka dan kategori yang bermaka. Mampu menggunakan pancaindra (melihat, mendengar, merasakan, membaui, atau mengecap) gambaran yang disampaikan dalam teks tulis. Memantau pemahaman secara mandiri. Mengevaluasi teks secara kritis. Memberikan penilaian terhadap bentuk dan/atau isi teks. Menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari teks untuk situasi baru. (Moore dkk. 2003)
36 Terima kasih
Share:

0 comments:

Posting Komentar

STATUSTIK USER

Total Tayangan Halaman

ALEXA RANK

Mengenai Saya

Foto saya
Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Indonesia

Blog Archive