Berikut rangkuman lengkap materi Seni Budaya kelas 9 bab 9 yang membahas
tentang Pameran. Rangkuman ini disusun dari buku paket BSE edisi K13 revisi terbaru yang diterbitkan oleh Kemdikbud RI.
Sehingga rangkuman materi di halaman ini bersumber dari buku terpercaya yang kredibel. Semoga bermanfaat sebagai bahan belajar kamu di rumah atau di sekolah.
Pameran dipimpin/ dikoordinir oleh kurator yang berperan menentukan arah dan tujuan pameran, memberi materi pameran, dan mengoleksi karya yang akan dipamerkan.
Karya seni rupa yang bisa dipamerkan yaitu : Lukisan, Patung, Kriya, Tekstil dan sebagainya.
Berdasarkan jenis karyanya, pameran ada 2 yaitu :
1. Pameran Homogen : hanya memamerkan satu jenis karya saja, misalnya pameran lukisan, pameran patung, pameran kriya, pameran seni grafis, dan sebagainya. Contoh pameran homogen :
2. Pameran Heterogen : memamerkan berbagai macam jenis karya seni, misalnya pameran seni rupa yang menampilkan lukisan, patung, kriya, batik, grafis, dan sebagainya. Contoh pameran heterogen
Berdasar jumlah peserta, pameran ada 2 yaitu :
1. Pameran Tunggal : pameran yang dilaksanakan perorangan, hasil karya yang dipamerkan merupakan karya seni satu orang saja
2. Pameran Kelompok : pameran yang diikuti peserta lebih dari satu, beberapa orang/anggota suatu kelompok, misalnya kelompok kelas 9 SMP, kelompok mahasiswa, kelompok kekerabatan, dan sebagainya.
Berdasar tempat pelaksanaan, pameran ada 2 yaitu :
1. Pemeran di dalam ruangan (indoor) : pameran dengan setting tertutup, penyelenggarannya harus memperhatikan penataan, unsur cahaya, dan sirkulasi pengunjung.
2. Pameran di luar ruang (outdoor) : penyelenggaraan pameran ini untuk karya-karya yang tahan terhadap suhu ruang terbuka, contohnya patung batu, meskipun bisa juga pameran lukisan atau keramik.
Fungsi Pameran di Sekolah sebagai :
1. Media penampilan jati diri siswa
2. Sarana peningkatan daya ekspresi bagi siswa
3. Media memperluas cakrawala pengetahuan seni
4. Media komunikasi antarsiswa dengan apresiator
5. Sarana perangsang kreativitas siswa dalam berkarya seni
6. Wahana pemunculan ide, aliran, dan jenis seni rupa baru bagi siswa
Kepanitiaan pameran ada 2 yaitu :
1. Panitia Pengarah (Steering Committee) : bertugas memberi arahan, nasihat, dan petunjuk kepada panitia pelaksana dalam menjalankan tugasnya
2. Panitia Pelaksana (Organizing Committee) : bertugas melaksanakan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan dan bertanggung jawab atas kegiatan yang telah direncanakan dari awal sampai akhir
Rencana kerja adalah rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dari awal sampai akhir dalam pameran. Rencana kerja perlu disusun agar semua kegiatan dan langkah kerja panitia terprogram dengan baik. Rencana kerja tertuang dalam sebuah rumusan yang disebut proposal.
Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan rinci untuk kegiatan formal, merupakan usulan kegiatan yang perlu dukungan/persetujuan pihak lain. Proposal disusun oleh ketua pelaksana, wakil ketua, sekretaris dan bendahara pameran, disusun berdasar pertimbangan, arahan, ataupun petunjuk oleh pembina.
Jadwal kerja adalah urutan kegiatan yang berhubungan dengan waktu pelaksanaan suatu rencana kegiatan. Jadwal kegiatan dibuat setelah rencana kerja dari setiap seksi terkumpul.
Jadwal kerja disusun oleh sekretaris yang mengacu pada konsep ketua, ditulis dan dipasang di ruang panitia agar mudah diketahui dan dilaksanakan sesuai dengan tugas masing- masing.
Perencanaan pameran yang baik harus mencakup tentang : Materi, Kelengkapan, Tempat penyelenggaraan, Publikasi, Waktu penyelenggaraan, Dekorasi, Anggaran kegiatan dan Kepanitiaan
Tahap penyelenggaraan Pamer
Persiapan Penyelenggaraan Pameran :
1. Publikasi kegiatan baik melalui siaran radio, spanduk, selebaran, undangan, maupun yang lainnya
2. Mengadakan seleksi terhadap karya yang dikumpulkan
3. Menyediakan perlengkapan pameran yang meliputi sketsel, papan panel, meja, label karya, buku tamu, tanaman hias, sound system, dan sebagainya
4. Menyiapkan ruang pameran
5. Menyusun acara pembukaan dan penutupan
6. Penataan Ruang Kegiatan :
Mendekorasi ruang pameran
Memajang karya seni rupa yang akan dipamerkan pada tempat yang sesuai
Menempel label karya pada setiap benda seni dengan data yang komplit yang meliputi nama pembuat/pencipta, asal sekolah/ kelas, judul karya seni, jenis karya seni, bahan yang digunakan, dan teknik yang digunakan
Mengatur alur transportasi pengunjung
Memasang meja dan kursi penerima tamu/informasi dan tempat untuk meletak buku pesan-kesan
Memasang lampu sorot di tempat yang membutuhkan Pelaksanaan :
1. Susunan acara pembukaan
2. Pembawa acara/MC
3. Pengarah acara
4. Penempatan petugas jaga stan
5. Buku tamu dan buku pesan-kesan
6. Penampilan hiburan penyerta
7. Pengadaan dokumentasi
8. Upacara penutupan
9. Kepanitiaan Pameran
Berikut contoh penataan dan ruang sirkulasi pameran :
Evaluasi pameran ada 2 yaitu : 1). Evaluasi proses, adalah evaluasi mulai perencanaan pameran sampai proses kegiatan 2). Evaluasi hasil, adalah hasil yang diperoleh secara keseluruhan dari kegiatan pameran.
Evaluasi bertujuan untuk mengetahui hambatan yang dihadapi oleh setiap seksi, cara mengatasi persoalan yang ada dan mengetahui keadaan keuangan pada kegiatan yang dilaksanakan. Hasil evaluasi dapat dipergunakan sebagai pedoman untuk pelaksanaan pada pameran selanjutnya.
Manfaat evaluasi yaitu Memberikan umpan balik bagi panitia maupun pihak lain dan Sebagai tolok ukur atas keberhasilan suatu kegiatan
Evaluasi dilaksanakan setelah kegiatan pameran selesai. Panitia diberi waktu yang cukup untuk menyiapkan laporan tentang hal yang telah dikerjakan, meliputi :
1. Sistem Kerja : dimulai dari persiapan sampai akhir, evaluasi dari seluruh rangkaian kegiatan, yang meliputi cara kerja tiap personal, pengorganisasian kerja, kerja sama antarpanitia maupun antarseksi
2. Pembiayaan : laporan pertanggungjawaban bendahara terhadap dana yang masuk dan keluar. Perlu dicermati bahwa dana yang keluar sesuai rencana anggaran yang telah ditetapkan
3. Personalia Kepanitiaan : informasi tentang masing-masing anggota panitia mengelola pameran, menyangkut tanggung jawab, penguasaan, dan ketepatan antara bidan
tugas dengan keahlian yang dimiliki. Penilaian terhadap figur personalia sangat penting pada kesempatan mendatang.
4. Bentuk Pameran : mengevaluasi bentuk pameran yang telah selesai dilaksanakan sudah sesuai dengan maksud, tujuan, dan tema yang telah ditetapkan
5. Pelaksanaan Pameran : meliputi jalannya acara, banyak penonton/pengunjung, dan banyaknya hasil karya seni yang dipamerkan. Hal tersebut sebagai bahan perbaikan di masa mendatang
6. Laporan dari masing-masing seksi : laporan ini sangat penting, yang diwakili oleh koordinator dari masing-masing seksi.
Laporan tersebut berisi kedisiplinan setiap anggota seksi, tanggung jawabnya terhadap bidang tugas masing-masing, kendala dalam melaksanakan tugas dan cara mengatasinya.
Dari laporan-laporan tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk pelaksanaan pameran pada masa mendatang dengan lebih baik.
Daftar Pustaka :
Milasari, Heru S., Siti M., dan Jelmanto. 2018. Seni Budaya SMP/MTs IX. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.